5 Rahasia Alasan Tuhan Tidak Memberikan Jalan Kesuksesan
Mungkin ada kalanya terbesit tanya dibenak kita, "Mengapa Tuhan sepertinya tidak memberikan aku jalan untuk meraih sukses?" Disaat munculnya berbagai persoalan hidup yang dirasa sangat sulit. Keluhan semacam itu saya rasa wajar dan manusiawi.
Namun sayangnya Tuhan dan kehidupan ini tidak semudah itu memberikan kasih sayang dan kemudahan bagi kita untuk meraih keberhasilan dan kebahagiaan.
Tidak mudah bagi siapapun dalam menghadapi kenyataan hidup, bahkan sejak manusia dilahirkan ia telah dihadapkan kepada 3 hal yaitu untuk menghadapi susah, musibah, dan kematian.
Namun sayangnya Tuhan dan kehidupan ini tidak semudah itu memberikan kasih sayang dan kemudahan bagi kita untuk meraih keberhasilan dan kebahagiaan.
Tidak mudah bagi siapapun dalam menghadapi kenyataan hidup, bahkan sejak manusia dilahirkan ia telah dihadapkan kepada 3 hal yaitu untuk menghadapi susah, musibah, dan kematian.
Ironisnya ketika kesulitan datang, tidak banyak perubahan yang kita lakukan selain mengeluh. Bahkan kita lebih mudah merasa putus asa. Alhasil untuk setiap persoalan yang sedang dihadapi seolah tidak ditemukan solusinya.
Kemudian timbul ketertarikan saat melihat orang lain yang berhasil sukses meraih mimpinya. Namun lagi-lagi itu lebih sering hanya menjadi sebuah keinginan belaka.
Terbukti saat mencoba menjalankan usaha yang sama, namun ketika mendapatkan kesulitan lalu berhenti begitu saja karena enggan bekerja keras.
Kemudian timbul ketertarikan saat melihat orang lain yang berhasil sukses meraih mimpinya. Namun lagi-lagi itu lebih sering hanya menjadi sebuah keinginan belaka.
Terbukti saat mencoba menjalankan usaha yang sama, namun ketika mendapatkan kesulitan lalu berhenti begitu saja karena enggan bekerja keras.
Semua cerita di atas tadi sebenarnya adalah pelajaran dan pengalaman saya sendiri selama ini. Sehingga akhirnya saya tahu, bahwa ternyata harus ada alasan bagi Tuhan untuk memberikan jalan dan kemudahan bagi saya.
Awalnya saya berpikir akan mudah melakukan yang orang lain kerjakan hingga mereka berhasil mencapai sukses.
Tapi kenyataanya tidak demikian, keberhasilan ternyata membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang.
Hingga pada akhirnya saya sadar. Bahwa ilmu dan pengalaman merupakan salah satu kunci dari setiap kesuksesan, yang membuat Tuhan punya alasan untuk memberikan jalan kemudahan bagi kita.
Awalnya saya berpikir akan mudah melakukan yang orang lain kerjakan hingga mereka berhasil mencapai sukses.
Tapi kenyataanya tidak demikian, keberhasilan ternyata membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang.
Hingga pada akhirnya saya sadar. Bahwa ilmu dan pengalaman merupakan salah satu kunci dari setiap kesuksesan, yang membuat Tuhan punya alasan untuk memberikan jalan kemudahan bagi kita.
5 Alasan Tuhan Tidak Memberikan Jalan Kesuksesan
Ingin sukses dengan cara mudah.
Siapa yang tidak ingin cepat kaya dan berhasil meraih kesuksesan dengan cara yang paling mudah. Tapi sayang jalan yang baik dan benar paling mudah dalam waktu yang singkat belum saya temukan hingga kini.
Tidak mau belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Orang sukses yang dibayar mahal untuk pekerjaanya, adalah mereka yang ahli dalam menyelesaikan setiap tugas-tugas sulit yang tidak mampu dillakukan orang lain.
Jika kita tidak mau belajar untuk ahli dalam suatu pekerjaan, bagaimana mungkin kita bisa dibayar mahal. Sebab tidak ada satupun perusahaan yang mau membayar mahal orang yang tidak bisa apa-apa.
Jika kita tidak mau belajar untuk ahli dalam suatu pekerjaan, bagaimana mungkin kita bisa dibayar mahal. Sebab tidak ada satupun perusahaan yang mau membayar mahal orang yang tidak bisa apa-apa.
Tidak membuka diri dan belajar dari orang yang lebih dulu sukses.
Angkuh, egois, dan sombong. Seringkali rasa gengsi menjadi satu-satunya alasan bagi kita enggan membuka diri.
Karena merasa tidak mau diremehkan atau dianggap bodoh, maka kita lebih memilih sok tau padahal sebenarnya memang tidak tau.
Atau sudah merasa nyaman di zona yang sebetulnya sulit. Ini yang bahaya lagi, karena itu namanya egois dan sombong.
Sehingga tidak mau belajar hal-hal baru untuk berubah dengan melihat dari pengalaman sebelumnya. Sikap yang demikian juga sulit untuk seseorang bisa meraih sukses.
Karena merasa tidak mau diremehkan atau dianggap bodoh, maka kita lebih memilih sok tau padahal sebenarnya memang tidak tau.
Atau sudah merasa nyaman di zona yang sebetulnya sulit. Ini yang bahaya lagi, karena itu namanya egois dan sombong.
Sehingga tidak mau belajar hal-hal baru untuk berubah dengan melihat dari pengalaman sebelumnya. Sikap yang demikian juga sulit untuk seseorang bisa meraih sukses.
Malas dan tidak punya rasa percaya diri.
Ini dua hal yang paling banyak ditemukan, yaitu malas belajar. Dengan masih sedikitnya ilmu dan pengalaman, kita lebih sering merasa minder atau tidak percaya diri.
Menolak saat ditawari pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Dan sayangnya lagi tidak mau belajar untuk pekerjaan ditawarkan karena malas.
Sebab itu orang malas cenderung kurang memiliki rasa percaya diri, sebab merasa takut tidak mampu melakukan tugas pada pekerjaan yang diberikan.
Menolak saat ditawari pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Dan sayangnya lagi tidak mau belajar untuk pekerjaan ditawarkan karena malas.
Sebab itu orang malas cenderung kurang memiliki rasa percaya diri, sebab merasa takut tidak mampu melakukan tugas pada pekerjaan yang diberikan.
Tidak Mau Berdoa dan Berusaha dengan Sabar dan Tekun.
Hal ini yang kerap kali justru dianggap spele. Siapapun kita adalah manusia yang diciptakan dan tentu ada penciptanya.
Namun ketika masa-masa sulit datang, kita justru sering melupakan Tuhan sang pencipta. Malah lebih mempercayakan segala sesuatu kepada kecerdasan akal pikir. Sehingga lupa berdoa dan bersyukur.
Begitu juga dengan sikap sabar dan tekun. Proses orang menjadi pintar dan ahli wajarnya tentu dengan belajar dan tekun, dan menyadari bahwa butuh waktu untuk dapat mewujudkan semua itu.
Namun ketika masa-masa sulit datang, kita justru sering melupakan Tuhan sang pencipta. Malah lebih mempercayakan segala sesuatu kepada kecerdasan akal pikir. Sehingga lupa berdoa dan bersyukur.
Begitu juga dengan sikap sabar dan tekun. Proses orang menjadi pintar dan ahli wajarnya tentu dengan belajar dan tekun, dan menyadari bahwa butuh waktu untuk dapat mewujudkan semua itu.
Kesimpulannya adalah buatlah alasan bagi Tuhan untuk mengantarkan rejeki kepada kita melalui manusia lainnya dengan bekal ilmu, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki.
Sebagai contoh kecil saja misalnya. Ada banyak orang sebetulnya di sekitar kita yang membutuhkan jasa serpis ponsel.
Tapi bagaimana mungkin Tuhan akan mengantarkan orang-orang tersebut untuk datang ke kita, jika kita tidak memiliki ilmu dan pengetahuan tentang serpis handphone?
Lain ceritanya seandainya kita telah memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian dalam soal servis hp. Maka sudah ada alasan bagi Tuhan untuk mengantarkan mereka yang mau nyerpis datang untuk menggunakan jasa serpis kita.
Selain itu jangan lupa berdoa dan terus berusaha, sebab di dalam doa ada kekuatan yang tidak dimiliki oleh akal pikir.