Anda Tidak Seharusnya Mendengar Ini !
Sesuai dengan headline di atas, memang benar sekali tidak seharusnya Anda mendengar kabar seperti ini. Tahukah Anda kalau November adalah peringatan hari Pahlawan? Namun justru terjadi hal tidak layak dengan terjadinya baku tembak antara Tentara dan Polisi tepatnya di Batam 20 November hari ini. Dulu jamannya penjajahan TNI dan Polisi termasuk rakyat yang menjadi sukarelawan mati-matian bertempur melawan penjajah. Ini bukan sekedar omong kosong belaka, buktinya nyata sekarang kita bisa merasakan betapa mudahnya dan tidak lagi harus merasa khawatir saat ingin berpergian kemanapun setelah negeri ini bebas dari penjajah.
Meskipun saat ini kehidupan rakyat tetap saja masih belum sejahtera namun paling tidak kita tidak merasa ketakutan seperti dulu. Sangat disayangkan memang, ketika masyarakat disibukan dengan kenaikan BBM di tahun ini, sehingga terjadi demonstrasi dimana-mana eh malah petugas keamanan dan pelindung rakyat yang seharusnya memberikan rasa nyaman malah perang. Apapun yang terjadi, walaupun mereka sama saja manusia seperti kita, tapi tentunya mereka adalah orang-orang yang mendapatkan pendidikan khusus baik secara fisik maupun mental. Seharusnya polemik apapun harus dapat diselesaikan dengan cara yang lebih profesional dengan baik, sebab mereka adalah para petugas keamanan dan pelindung negara yang memang profesional diajarkan untuk mengamankan bukan.
Bagimana mungkin bisa mengamankan atau melindungi rakyat jika terjadi serangan dari negara lain, kalau petugas dan pelindung keamanannya tidak bisa mengamankan diri mereka. Apakah tidak berpikir seperti apa rasa ketakutan masyarakat terutama mereka yang berada di tempat kejadian dengan peristiwa baku tembak TNI dan Polisi seperti itu? Yah semua orang punya ambisi dan emosi, tetapi bukankah para petugas keamanan tersebut memang dilatih dan terlatih untuk bisa mengendalikan emosional demi melindungi dan memberikan rasa nyaman untuk masyarakat? Entahlah, mungkin ini pembelajaran untuk kita semua, terutama bagi mereka yang bertugas menjadi pelindung rakyat, supaya berpikir lebih jauh lagi sebelum melakukan tindakan yang sipatnya dapat meresahkan masyarakat.
Seperti inilah bedanya kondisi sekarang dengan jaman tempoe doeloe. Kesadaran akan kebersamaan, gotong rotong, rasa persaudaraan yang cukup tinggi, tepo sliro, dan kesadaran akan arti pentingnya persatuan sepertinya sudah mulai rapuh di Ibu Pertiwi ini. Kenapa saya harus berpikir akan hal ini? Karena kalau bukan kita yang peduli lalu siapa lagi? Kita berharap ingin hidup tenang dan bahagia, kita ingin sukses, lha kalau tempat di mana kita tinggal berantakan dan kacau balau mau bisa bahagia gimana? Oke kita sukses, kita bisa bikin rumah mewah, lalu kalau besok terjadi kericuhan kaya di timur tengah sekarang, dimana rumah mewah mereka tinggalkan dan hangus menjadi debu tentunya rumah atau tempat usaha yang baru saja kita bangun juga malah rusak karena keadaan kacau balau. Jadi sia-sia juga bukan kalau kita bisa sukses tapi kondisi lingkungan berantakan dan tidak aman?
Mari membina kembali rasa peraudaraan dan kebersamaan. Kita ciptakan rasa nyaman di lingkungan tempat dimana kita tinggal dengan saling membantu dan mau bergotong royong. Sebab terwujudnya kebahagiaan adalah dari kepedulian dan kesadaran setiap indipidu itu sendiri. Kita tidak bisa hidup damai jika punya prinsif hanya ingin memperkaya diri sendiri atau hanya ingin senang dan menang sendiri. Kita butuh orang lain, sebab apapun yang kita miliki saat ini, baik harta benda bahkan termasuk ilmu pengetahuan semua itu kita dapatkan dari orang lain. Mari kita sadari betapa pentingnya menciptakan rasa kebersamaan dan persatuan demi kebahagiaan hidup yang di cita-citakan, sebab itu takan terwujud jika kita menganggap bisa hidup sendiri.